Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana
Kami memiliki sudut pandang secara umum akan hal Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana ini akan kami bahas dan jabarkan kepada anda. Meskipun demikian semoga tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca Teknisi Service AC Batam, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana. Selamat membaca!
Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana
Tone control merupakan sirkuit elektronik yang berfungsi untuk mengatur frekuensi bunyi atau nada. Pengaturan nada dilakukan untuk menyesuaikan selera masing masing orang yang berbeda beda, atau faktor lain seperti kondisi lingkungan yang bias mempengaruhi kualitas suara.
Rangkaian ini bekerja dengan melewatkan atau meloloskan sinyal dengan frekuensi tertentu. Komponen utama yang bekerja adalah Kapasitor.
Kapasitor memiliki sifat hambatan apabila diberikan frekuensi tertentu. Nilai hambatannya berbanding terbalik dengan besaran Frekuensinya. Artinya, hambatan ini akan besar apabila Frekuensinya kecil dan sebaliknya akan kecil apabila frekuensinya besar. Fenomena ini disebut juga Reaktansi Kapasitif.
![]() |
Tone Control Kit |
Dalam tone control, beberapa nada yang bias diatur diantaranya adalah :
- Volume, yaitu mengatur besar kecilnya amplitudo dari sinyal input keseluruhan.
- Bass, yaitu mengatur nada rendah dari audio pada rentang frekuensi antara 20Hz hingga 500Hz.
- Treble, yaitu mengatur nada tinggi dari audio pada rentang frekuensi diatas 10KHz hingga 20KHz.
- Midle, yaitu pengatur nada menengah pada rentang frekuensi antara 1KHz hingga 5KHz.
- Balance, yaitu mengatur keseimbangan nada pada R (Right) dan L (Left).
- Echo, megatur efek gema pada nada input.
Tone control dengan pengatur Balance
Kontrol balance (Keseimbangan) digunakan ketika Anda menggunakan amplifier dengan sistem Stereo. Dengan sistem ini maka terdapat satu pasang rangkaian power amplifier dan tone control intuk mengatur nada pada Input R dan L.
Pada sistem Stereo, Suara yang dihasilkan pada Speaker Kanan (R) dan Kiri (L) memiliki Frekuensi yang berbeda. Hal ini bertujuan agar kualitas suara yang dihasilkan terlihat natural dan memiliki kesan suara lebih nyata. Contoh dari penerapan speaker Stereo adalah di bioskop atau teather pertujukan.
Dengan control Balance, Speaker dapat diatur agar lebih dominan. Misalkan mengatur speaker Kanan (R) lebih dominan karena outputnya adalah Suara Vokal manusia yang ingin ditonjolkan, alih-alih speaker Kiri (L) yang outputnya adalah musik.
Skematik Rangkaian
![]() |
Skematik Rangkaian |
Skema rangkaian diatas merupakan Tone Control dengan sistem Stereo. Artinya setiap rangkaian amplifier R dan L di control input nadanya menggunakan rangkaian yang sama. Potensiometer yang digunakan adalah model Stereo yang memiliki 6 pin.
Penutup Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana
Baru saja anda membaca artikel Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana dengan alamat link https://teknisiacbatam.blogspot.com/2020/11/skema-rangkaian-tone-control-dengan.html
Artikel Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana ini kami arsipkan pada kategori Amplifier. Silahkan anda klik link ini Amplifier untuk melihat beberapa artikel menarik serupa. Terimakasih telah berkunjung.
Post a Comment for " Skema Rangkaian Tone Control Dengan Kontrol Balance Sederhana"