Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya
Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan
Kapasitif), Serta Contohnya - Selamat berjumpa kembali Pembaca Teknisi Service AC Batam, Kami sangat senang bisa bertemu anda kembali dalam membahas materi atau artikel Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan
Kapasitif), Serta Contohnya, kami telah menyusun artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga postingan atau artikel kategori
Artikel Teori Listrik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. Setiap penulis artikel memiliki sudut pandang masing-masing
Kami memiliki sudut pandang secara umum akan hal Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya ini akan kami bahas dan jabarkan kepada anda. Meskipun demikian semoga tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca Teknisi Service AC Batam, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya. Selamat membaca!
Beban listrik ialah sebuah perlengkapan listrik yang membutuhkan daya listrik atau energi listrik semoga mampu bekerja atau berfungsi. Beban listrik bisa bekerja ketika dialiri listrik, dengan mempergunakan energi listrik tersebut kemudian dikonversikan atau diubah energi listrik tersebut menjadi energi lain, misalnya saja mirip pada lampu energi listrik menjadi energi cahaya, atau pada motor listrik atau dinamo yang mengganti energi listrik menjadi energi gerak (putar) dan masih banyak lagi yang yang lain.
Beban listrik sendiri terbagi menjadi tiga jenis, dan pembagiannya ini menurut sifat dari beban listrik tersebut.
Tiga jenis beban listrik tersebut antara lain selaku berikut :
1. Beban Resistif
Beban resistif yakni suatu beban listrik yang mempunyai sifat resistif (resistan), sehingga prinsip kerjanya adalah resistan (hambatan). Peralatan listrik yang cara kerjanya memakai beban resistif, kebanyakan bagian perlengkapan listrik tersebut berisikan bahan resistan atau materi yang sifatnya membatasi arus listrik.
Contoh peralatan listrik yang memakai prinsip kerja beban resistif yaitu setrika listrik, solder listrik, rice cooker, lampu pijar, teko listrik dan beberapa peralatan listrik yang melaksanakan pekerjaan menggunakan unsur penghangat yang lain.
Jika kita amati dengan baik, semua peralatan listrik yang menggunakan prinsip kerja beban resistif tersebut beroperasi menggunakan kawat atau komponen pemanas, yang dimana kawat atau bab pemanas tersebut melakukan pekerjaan menghalangi arus listrik yang melewatinya sehingga bisa menciptakan energi panas yang bisa kita gunakan atau manfaatkan.
Beban resistif ini memiliki sifat yang pasif dalam artian beban ini hanya menyantap energi listrik serta menghambat pedoman muatan elektron yang melewatinya sehingga menyebabkan dikonversikannya menjadi energi panas.
Karena sifat pasifnya tersebut beban resistif tidak bisa memproduksi energi listrik, sehingga nilai aspek dayanya tetap atau tidak dipengaruhi oleh aspek daya (nilai Cosphi nya tetap 1).
2. Beban Induktif
Beban induktif yakni sebuah beban listrik yang bersifat induktif (induksi), sehingga prinsip kerjanya yakni metode induksi magnetik atau medan magnet. Peralatan listrik yang cara kerjanya memakai beban induktif, pada umumnya komponen perlengkapan listrik tersebut berisikan bahan induktor yang berupa kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan.
Kumparan tersebut diperlukan oleh peralatan listrik untuk menciptakan medan magnet selaku bagian kerjanya. Pembangkitan medan magnet pada kumparan inilah yang menjadi beban induktif pada rangkaian arus listrik.
Contoh peralatan listrik yang menggunakan prinsip kerja beban induktif yakni motor listrik atau dinamo seperti pada (pompa air, kipas angin, mesin basuh, blender dll) atau transformator (trafo), mesin las dan beberapa peralatan listrik yang melakukan pekerjaan menggunakan prinsip kerja medan magnet yang lain.
Prinsip kerja beban induktif melakukan pekerjaan dengan mengandalkan medan magnet seperti halnya pada motor listrik yang bisa berputar karena adanya pembangkit medan magnet pada sisi stator untuk menginduksi rotor, sehingga pada rotor tercipta medan magnet lawan yang hendak mengikuti medan magnet pada sisi stator.
Beban untuk menghidupkan medan magnet putar pada stator motor induksi tersebut, niscaya membutuhkan energi listrik khusus, sehingga menyebabkan terjadinya daya reaktif. Daya reaktif tersebut dapat mengakibatkan penurunan nilai Cosphi menjadi lebih kecil dari 1,00.
3. Beban Kapasitif
Beban kapasitif ialah sebuah beban listrik yang bersifat kapasitif (kapasitansi), sehingga prinsip kerjanya yakni menyimpan energi muatan listrik murni. Cara kerja beban kapasitif ini menyerap dan menyimpan energi listrik dalam waktu sesaat, dan energi tersebut mampu dipakai untuk memperbaiki daya reaktif sehingga jikalau digunakan pada motor listrik nilai faktor dayanya akan mampu tersadar, namun dalam batas-batas tertentu.
Contoh paling umum untuk peralatan listrik dengan prinsip kerja beban kapasitif ini adalah kapasitor (kondensator), di industri besar umumnya kapasitor dipakai untuk motor listrik penggerak selaku penghemat daya listrik.
Demikianlah untuk postingan kali ini tentang Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya, semoga berfaedah.
Baru saja anda membaca artikel Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya dengan alamat link https://teknisiacbatam.blogspot.com/2019/05/service-ac-batam-mengenal-beban-beban.html
Kami memiliki sudut pandang secara umum akan hal Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya ini akan kami bahas dan jabarkan kepada anda. Meskipun demikian semoga tidak mengurangi makna. Kami hanya berpesan kepada pembaca Teknisi Service AC Batam, jadikan artikel kami ini sebagai materi tambahan. Jika masih kurang lengkap, pembaca dapat menambah wawasan dengan mencari artikel serupa diblog lainnya atau menanyakan langsung kepada pakar yang mahir dengan masalah Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya. Selamat membaca!
Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya
Dalam ilmu kelistrikan yang kita pelajari, kita akan mengenal yang namanya beban listrik, bagi yang awam (belum tahu) mungkin akan mengajukan pertanyaan-tanya, apa sih beban listrik itu?Beban listrik ialah sebuah perlengkapan listrik yang membutuhkan daya listrik atau energi listrik semoga mampu bekerja atau berfungsi. Beban listrik bisa bekerja ketika dialiri listrik, dengan mempergunakan energi listrik tersebut kemudian dikonversikan atau diubah energi listrik tersebut menjadi energi lain, misalnya saja mirip pada lampu energi listrik menjadi energi cahaya, atau pada motor listrik atau dinamo yang mengganti energi listrik menjadi energi gerak (putar) dan masih banyak lagi yang yang lain.
Beban listrik sendiri terbagi menjadi tiga jenis, dan pembagiannya ini menurut sifat dari beban listrik tersebut.
Tiga jenis beban listrik tersebut antara lain selaku berikut :
1. Beban Resistif
Contoh peralatan listrik yang memakai prinsip kerja beban resistif yaitu setrika listrik, solder listrik, rice cooker, lampu pijar, teko listrik dan beberapa peralatan listrik yang melaksanakan pekerjaan menggunakan unsur penghangat yang lain.
Jika kita amati dengan baik, semua peralatan listrik yang menggunakan prinsip kerja beban resistif tersebut beroperasi menggunakan kawat atau komponen pemanas, yang dimana kawat atau bab pemanas tersebut melakukan pekerjaan menghalangi arus listrik yang melewatinya sehingga bisa menciptakan energi panas yang bisa kita gunakan atau manfaatkan.
Beban resistif ini memiliki sifat yang pasif dalam artian beban ini hanya menyantap energi listrik serta menghambat pedoman muatan elektron yang melewatinya sehingga menyebabkan dikonversikannya menjadi energi panas.
Karena sifat pasifnya tersebut beban resistif tidak bisa memproduksi energi listrik, sehingga nilai aspek dayanya tetap atau tidak dipengaruhi oleh aspek daya (nilai Cosphi nya tetap 1).
2. Beban Induktif
Beban induktif yakni sebuah beban listrik yang bersifat induktif (induksi), sehingga prinsip kerjanya yakni metode induksi magnetik atau medan magnet. Peralatan listrik yang cara kerjanya memakai beban induktif, pada umumnya komponen perlengkapan listrik tersebut berisikan bahan induktor yang berupa kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan.
Kumparan tersebut diperlukan oleh peralatan listrik untuk menciptakan medan magnet selaku bagian kerjanya. Pembangkitan medan magnet pada kumparan inilah yang menjadi beban induktif pada rangkaian arus listrik.
Contoh peralatan listrik yang menggunakan prinsip kerja beban induktif yakni motor listrik atau dinamo seperti pada (pompa air, kipas angin, mesin basuh, blender dll) atau transformator (trafo), mesin las dan beberapa peralatan listrik yang melakukan pekerjaan menggunakan prinsip kerja medan magnet yang lain.
Prinsip kerja beban induktif melakukan pekerjaan dengan mengandalkan medan magnet seperti halnya pada motor listrik yang bisa berputar karena adanya pembangkit medan magnet pada sisi stator untuk menginduksi rotor, sehingga pada rotor tercipta medan magnet lawan yang hendak mengikuti medan magnet pada sisi stator.
Beban untuk menghidupkan medan magnet putar pada stator motor induksi tersebut, niscaya membutuhkan energi listrik khusus, sehingga menyebabkan terjadinya daya reaktif. Daya reaktif tersebut dapat mengakibatkan penurunan nilai Cosphi menjadi lebih kecil dari 1,00.
3. Beban Kapasitif
Beban kapasitif ialah sebuah beban listrik yang bersifat kapasitif (kapasitansi), sehingga prinsip kerjanya yakni menyimpan energi muatan listrik murni. Cara kerja beban kapasitif ini menyerap dan menyimpan energi listrik dalam waktu sesaat, dan energi tersebut mampu dipakai untuk memperbaiki daya reaktif sehingga jikalau digunakan pada motor listrik nilai faktor dayanya akan mampu tersadar, namun dalam batas-batas tertentu.
Contoh paling umum untuk peralatan listrik dengan prinsip kerja beban kapasitif ini adalah kapasitor (kondensator), di industri besar umumnya kapasitor dipakai untuk motor listrik penggerak selaku penghemat daya listrik.
Demikianlah untuk postingan kali ini tentang Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya, semoga berfaedah.
Penutup Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya
Sekian uraian artikel Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan
Kapasitif), Serta Contohnya kali ini, semoga bisa memberi manfaat dan menginspirasi anda semua pembaca blog Teknisi Service AC Batam. Baiklah, sampai jumpa pada postingan pembahasa artikel lainnya yang lebih seru dan bagus. Tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan artikel kami ini. Lebih dan kurang pada pembahasan Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan
Kapasitif), Serta Contohnya ini, kami memohon maaf.
Baru saja anda membaca artikel Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya dengan alamat link https://teknisiacbatam.blogspot.com/2019/05/service-ac-batam-mengenal-beban-beban.html
Artikel Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya ini kami arsipkan pada kategori Teori Listrik. Silahkan anda klik link ini Teori Listrik untuk melihat beberapa artikel menarik serupa. Terimakasih telah berkunjung.
Post a Comment for "Service AC Batam Mengenal Beban-beban Listrik (Resistif, Induktif Dan Kapasitif), Serta Contohnya"